Powered By Blogger

Wednesday, November 21, 2018

Sisi Kehidupan Masyarakat Menengah Kebawah didaerah Pesisir Pantai

Sisi Kehidupan Masyarakat Menengah Kebawah didaerah Pesisir Pantai          

♥️♥️♥️♥️♥️

     Kali ini saya akan membahas mengenai masyarakat pesisir, kok tumben ya saya mengupasnya dalam bentuk seperti ini? Hehe,,, ini sebenarnya tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar saya, saya pikir ini suatu bahasan yang menarik sehingga saya membuat versi blognya hehehe, yuk silakan dibaca.

        Indonesia merupakan negara maritim, kalian tahu kan? Yaa, negeri ini sudah terkenal hingga mancanegara bahkan dunia tentang keindahan alamnya. Tak hanya alamnya yang indah laksana surga, melainkan juga kekayakan flora dan fauna yang melimpah ruah mulai dari wilayah pesisir hingga pegunungannya. Tak mengherankan sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dari kekayaan alam Indonesia mulai dari petani, nelayan, penambang, pembudidaya, bahkan sampai pedagang asongan di tempat wisatapun bergantung pada alam negeri ini.

        Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 17.500 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan luas pulau yang bervariasi dan ciri khas yang beragam. Karena wilayahnya yang sebagian besar berupa perairan pesisir, tak mengerankan bahwa 60% dari 220 juta jiwa penduduknya bergantung pada kekayaan pantai dan kelautannya. Ya, sebanyak 60% penduduknya terbagi rata menjadi nelayan, pembudidaya ikan, pembudidaya rumput laut, penambang pasir, petani garam, pembuat kerajinan, pemilik resort pantai, dan masih banyak lagi. Diantara pekerja tersebut kalian tahu manakah yang berhubungan dengan masyarakat pesisir? Ya, nelayan, pembudidaya ikan maupun rumput laut, petani garam, dsb sebagain besar berasal dari masyarakat pesisir.

      Mengapa masyarakat pesisir cenderung mempunyai pekerjaan yang berpenghasilan berkategori menengah ke bawah? Hal ini seperti problem yang terjadi secara terus-menerus dan bahkan telah menjadi warisan. Problem-problem tersebut antara lain:

1.      Kemiskinan
       Kemiskinan telah menjadi ciri dari masyarakat pesisir. Hal ini dikarenakan sifat yang terus berlanjut dan pemahaman yang sama. Yaitu, hidup boros dan menganggap penghasilan hari ini untuk hari ini, sedangkan untuk besok dapat dicari/didapatkan besok pula. Padahal pada jaman ini alam tak dapat lagi menjamin kelimpahanya karena kerusakan yang telah diperbuat manusia tanpa perbaikan. Kemiskinan juga dapat diakibatkan oleh bergantungnya masyarakat pesisir dengan tengkulak. Misal seorang nelayan mendapat hasil dari menangkap ikan, ia menjualkannya kepada tengkulak, dan tengkulak tidak mau memberi harga tinggi. Contoh lain seperti pembudidaya rumput laut, kita tahu bahwa rumput laut belum tentu dapat ditanam setiap waktu, bergantung pada keadaan cuaca pada daerah itu, dan ketika rumput laut panen bisa saja harganya turun anjlok, sehingga pembudidaya tidak mendapat keuntungan. Hal inilah yang menyulitkan dalam penuntasan kemiskinan masyarakat pesisir dan menyebabkan kehidupannya sulit berkembang. Dari hal tersebut, kita harus sadar dan mau untuk mewujudkan kebijakan pemerintah yang berpihak pada peningkatan ekonomi nelayan, namun tak hanya nelayan, pekerjaan yang berkaitan dengan pesisirpun harus kita dukung dan tingkatkan, demi pemerataan kemakmuran bangsa dan negara.

2.      Berkembangnya budaya patron-client
     Berlanjut penjelasan di atas, bergantungnya masyarakat pesisir dengan tengkulak membuat berkembangnya budaya patron-client. Apa itu patron-client? Yaitu, kebergantungan pada tengkulak dalam hal teknologi dan modal usaha yang diakibatkan sang client (masyarakat pesisir) tidak mempunyai posisi tawar pada tengkulak. Sebagai contoh seorang nelayan tidak memiliki modal untuk pergi melaut, dan memutuskan untuk meminjam uang dari tengkulak. Ketika nelayan telah mendapatkan ikan dan menjualkannya pada tengkulak, tegkulak tidak mau memberi harga tinggi dan sang nelayan tidak diberi kesempatan untuk menawar harga. Sehingga uang yang didapat si nelayan hanya sedikit, terpotong juga dengan hutangnya pada tengkulak, padahal si nelayan memiliki keluarga untuk dipenuhi kebutuhannya. Solusi yang menurut saya tepat dalam masalah ini adalah perlu dikembangkannya akses pemodalan alternatif seperti koperasi simpan pinjam atau koperasi dasar usaha.

3.      Kelembagaan yang memperkuat posisi tawar kurang berkembang
      Kebijakan pemerintah lebih berorientasi pada tuntutan pemenuhan pendapatan asli daerah (PAD) seperti retribusi bukan pada upaya bagaimana menuntaskan problem structural masyarakat pesisir. Padahal untuk menyelesaikan masalah besar kita harus menyelesaikan masalah terkecilnya terlebih dahulu. Sebaiknya perlu ada kebijakan untuk nelayan atau pekerjaan disekitar pesisir dalam memperoleh posisi tawar. Sehingga peningkatan kemakmuran masyarakat pesisir dapat cepat tercapai.

4.      Kurang terjadinya keamanan di laut
      Banyak sekali kasus yang memuat tentang perompakan beralaskan melewati batas daerah tangkapan. Pemerintah memang telah mempunyai lembaga yang bekerja demi keamanan laut, namun itu kurang efektif. Mengapa? Karena kemudahan untuk mencapai tempat terjadinya perompakan di laut tidak semudah akses untuk menuju suatu tempat di darat. Terjangan ombak dan angin menjadi penghalang kemudahan akses, jadi akses menjadi lebih lambat. Peningkatan dalam pengawasan laut perlu ditingkatkan, dengan cara apa? Semoga kita cepat menemukan solusinya.

5.      Tingkat pendidikan rendah
      Tingkat pendidikan ini berbanding lurus dengan kondisi sosial ekonominya. Banyak masyarakat pesisir tidak mementingkan pendidikan formal maupun informalnya. Mereka berspekulasi bahwa pendidikan seperti itu tidak penting, atau kurangnya ekonomi membuat pendidikan menjadi suatu yang mewah. Lalu bagaimana mereka mengetahui tentang cuaca, arah angin, musim dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka? Mereka mendapatknya secara turun temurun. Contohnya seperti nelayan yang mengetahui arah arus, sistem kalender, petunjuk arah mereka mendapat pengetahuan itu secara turun-temurun, sebagai warisan. Contoh lain seperti petani garam, yang mempunyai cara sendiri untuk mengetahui akan ada hujan atau kemarau panjang agar dapat membuat garam, dan lain sebagainya. Namun kita semua tahu bahwa teknologi kian berkembang dan sangat pesat jika tingkat pendidikan masyarakat pesisir rendah, bagaimana kemajuan negeri ini dapat tercapai? Menurut saya, ini perlu digalakan dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir, sehingga tidak terpatok terus-menerus pada ilmu warisan. Hal ini dapat dengan cara dibuatnya acara RT atau RW yang diisi oleh materi perkembangan teknologi. Misal nelayan dikenalkan pada gps, sehingga memudahkan mereka untuk ke tempat pencarian ikan di tengah laut. Atau dapat bekerja-sama dengan pemerintah daerah untuk menyambangi daerah-daerah yang tergolong terpencil untuk mensosialisasikan peralatan mencari ikan yang aman bagi lingkungan.

6.      Tidak ada pekerjaan alternative di masa paceklik
       Pada musim penghujan masyarakat pesisir biasanya tidak mempunyai pekerjaan. Para nelayan biasanya hanya memperbaiki perahu yang rusak atau memperbaiki jaring yang koyak, dan untuk kebutuhan sehari-hari mereka hanya mengandalkan hasil tangkapan dari pukat cerbong. Sementara para petani garam cenderung mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti buruh kayu atau menjadi pedagang kecil. Jika musim penghujan ini terjadi dalam waktu yang lama, maka masyarakat pesisir tetap stagnan dalam kondisi seperti itu terus. Untuk mengurangi hal ini dapat dibuat sebuah pelatihan bagi masyarakat pesisir untuk berwirausaha untuk memenhi kebutuhan sehari-hari saat musim penghujan. Seperti pelatihan pembuatan kerajinan berbahan dasar limbah yang melimpah dari daerah tersebut dan lain sebagainya.

     Berdasarkan problem-problem diatas kita dapat mengetahui bagaimana keadaan ekonomi masyarakat pesisir, dan cara penanggulangannya. Namun, hingga sekarang masalah-masalah tersebut belum juga terselesaikan padahal solusi telah digembar-gemborkan. Mengapa demikian? Kurangnya rasa kepedulian atau sikap tak acuh menjadi penyebab utama gagalnya solusi itu terlaksana. Sebagai contoh mengenai tata tempat pada wilayah pesisir misalnya. Masyarakat pesisir telah terbiasa dengan tempat yang tidak tertata sehingga kita melihatnya sebagai kumuh. Pemerintah telah menyiapkan dana dalam pembangunan dan penataan tempat tersebut, namun masyarakat pesisir tak perduli dengan hal tersebut dengan alasan kenyamanan. Dalam beberapa daerah untuk mengubah hal ini perlu adanya peran nyata orang yang benar-benar perduli dengan hal tersebut dan mengajak masyarakat pesisir utuk mau bergerak membangun desanya. Karena jika masyarakat mau turun tangan secara langsung maka pembangunan tersebut akan selalu terawat dengan baik, sebab mereka telah mengerahkan tenaganya untuk membangun desa sehingga enggan untuk merusaknya.

        Sekarang bagaimana dengan kehidupan sosial masyarakat pesisir? masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang tergolong dalam masyarakat yang memiliki keacuhan tinggi terhadap sesamanya. Saking acuhnya sulit dibedakan antara tetangga dengan saudaranya sendiri, sehingga kekerabatan mereka sangat erat. Sebenarnya masyarakat pesisir mempunyai sifat jujur, tegas, dan keras. Sehingga meski mereka memiliki rasa solidaritas tinggi, namun jika terjadi konflik maka penyelesaianpun sulit tercapai. Masyarakat pesisirpun tergolong masyarakat yang mengikuti trend. Sayangnya, trend yang mereka pakai tanpa disaring terlebih dahulu. Seperti rambut disemir, rambut mohak, bahkan sampai mabuk-mabukan, atau model-model fashion yang sedang jadi trend lainnya. Selain hal-hal tersebut masyarakat pesisir seperti nelayan memiliki rasa percaya diri tinggi dan merasa sangat bangga atas pekerjaanya tersebut. Namun ada yang menurut saya sangat disayangkan oleh hal-hal tersebut, yaitu keterbelakangan pembangunan bagi masyarakat pesisir.

        Kita tahu bahwa masyarakat pesisir terutama di Indonesia memiliki tradisi unik untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil lautnya selama satu tahun. Upacara sedekah bumi dan sedekah lautpun merupakan upacara yang sering dilakukan oleh masyarakat pesisir. Hingga tiap daerah memiliki “jadwal” dan persyaratan yang berbeda, sesuai sejarah dari masing-masing daerah. Sehingga tak mengherankan jika masyarakat pesisir masih banyak yang percaya dengan halhal magis, dan perkataan dukun.

        Budaya masyarakat pesisirpun tak hanya tentang tradisi tradisionalnya, malainkan juga pemahaman-pemahaman dan aturan lainya. Kita tahu bahwa masyarakat pesisir seperti nelayan mempunyai cara untuk membaca bintang, petani garam yang mampu “meramalkan” cuaca, sampai petani rumput laut yang paham dengan pasang surut air laut. Hal seperti ini mereka ketahui secara turun-temurun dan sebagai warisan. Tak heran banyak penyuluhan alat-alat yang ditawarkan untuk mendukung kegiatan tepi-lepas pantai sering ditolak oleh masyarakat pesisir karena mereka mengangap bahwa cara dari nenek moyang mereka lebih ampuh dari peralatan modern seperti sekarang. Peran wanita masyarakat pesisirpun sering dikesampingkan, para wanita di pesisir pantai anya diperkenankan untuk mencari ikan di perairan dangkal, mengolah hasil angkapan, dan urusan rumah tangga.
        Untuk memudahkan pemahaman diatas saya buatkan tabel sederhana:
No.
Ekonomi
Sosial
Budaya
1.
Menengah kebawah
Solidaritas tinggi
Ilmu didapat dari warisan
2.
Easy come easy go
Religius
Percaya hal magis
3.
Boros
Gotong royong
Budaya Islam kental
4.
Penghasilan tidak menentu
Pembangunan mengalami keterbelakangan
Rendah tapi bangga atas profesinya
5.
Senang berhutang sulit menyahur
Watak keras tapi jujur
Ritual-ritual berdasarkan kelautan
6.
Sangat bergantung pada alam
Rasa gengsi tinggi
Pengalaman kolektif jika terjadi bencana
7.
Bergantung warisan orang tua (perahu, tambak, dll)
Melihat dan meniru tokoh masyarakat
Individualisme untuk menguasai alam

     Oke, cukup sekian pembahasan saya, semoga ilmu yang telah kalian baca bermanfaat untuk semuanya. Jika ada kritik, masukkan atau saran silakan tulis dalam kolom komentar ya..., agar kita dapat saling belajar lagi. Dan mohon maaf sekali jika masih banyak kekuranganya hehe,,, terimakasih semuaaa, bye bye ❤☺♥️
.
.
.
.
.
DAFTAR PUSTAKA
fedyahayu."EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA MASYARAKAT PESISIR".27 Agustus 2017.
http://fedyahayu.blogspot.com/2017/08/ekonomi-sosial-budaya-masyarakat-pesisir.html

♥️♥️♥️♥️♥️

Saturday, November 3, 2018

Makalah Ilmu Sosial Dasar

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
SISI KEHIDUPAN MANUSIA YANG HUMANITY


DOSEN PENGAMPU:
RULLY MOVIZAR, SE, MMSI

DISUSUN OLEH:
LISA ANGELINE ( 53418803 )
1IA05

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2018/2019


KATA PENGANTAR

     Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah pendidikan yang berjudul “Sisi Kehidupan Manusia yang Humanity” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang diampu oleh Bapak Rully Movizar, SE, MMSI.
     Pemilihan tema ini didasari atas keresahan penulis terhadap masalah kemanusiaan yang terjadi di kehidupan manusia dalam lingkungan sosial tentang bagaimana cara manusia memperlakukan manusia lain secara manusiawi. Semoga dengan adanya makalah pendidikan ini dapat membuka pola fikir penulis khususnya  dan pembaca pada umumnya.
     Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
    Demikian apa yang bias saya sampaikan, semoga makalah ini dapat membeikan manfaat bagi pembaca dan diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.
     


   Depok, 12 Oktober 2018
                                                              
            
                                                                                                                            Penulis

i


DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………2 
Bab II Pembahasan………………………………………………………………3
2.1 Pengertian Kemanusiaan (Humanity)…………………………………3
2.2 Pentingnya Kemanusiaan (Humanity) dalam Kehidupan Manusia…...4
2.3 Contoh Sikap yang Mencerminkan Kemanusiaan (Humanity)……….5
2.4 Masalah yang Berkaitan dengan Kemanusiaan (Humanity) dan Cara Menghadapinya…………………………………………………………..10
Bab II Kesimpulan dan Saran...........................................................................13
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..13
3.2 Saran………………………………………………………………….13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..14
ii



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Manusia secara definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah makhluk yang berakal budi. Ya, berakal dan berbudi itulah hakikat manusia. Tak sekedar dia pandai tapi dia memiliki budi yang berarti kepandaiannya untuk menimbang mana baik dan buruk. Oleh karena itulah manusia disandingkan dengan perkataan kemanusiaan. Apabila ada suatu bencana maka dikatakan daerah tersebut membutuhkan bantuan kemanusiaan. Apabila ada suatu tindakan pelecehan atau perbuatan yang merugikan orang lain maka dikatakan dia melanggar hak asasi manusia. Kemanusiaan, sebagai cermin bahwa manusia itu menjalankan layaknya seorang manusia.
     Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan perasaan. Dengan bekal itulah manusia disebut sebagai makluk yang paling sempurna dan diamanati oleh sang pencipta sebagai pemimpin di bumi ini. Akan tetapi seiring dengan bekal akal, pikiran dan perasaan itu pula manusia diselimuti oleh berbagai macam masalah, salah satunya adalah masalah kemanusiaan (Humanity).
     Kemanusiaan yang menurut KBBI didefinisikan secara manusia; sebagai manusia. Di tulisan ini definisi kemanusiaan adalah bagaimana memperlakukan manusia lain secara manusiawi. Masalah tersebut adalah masalah yang terjadi di kehidupan manusia dalam lingkungan sosial tentang bagaimana cara manusia memperlakukan manusia lain secara manusiawi. 
     Kembali ke definisi bagaimana hati, jiwa, dan kemanusiaan saling berkaitan, sudah seharusnya kita bisa berempati terhadap kondisi orang lain 

1


dengan menggunakan hati kita untuk bisa merasakan lingkungan lebih banyak, membantu orang lebih tulus dan menjalani kehidupan dengan lebih semangat. Oleh sebab itu di dalam makalah ini menjelaskan tentang materi yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan sifat kemanusiaannya (Humanity).

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kemanusiaan (Humanity)?
2. Seberapa penting kemanusiaan (Humanity) dalam kehidupan manusia?
3. Contoh sikap yang mencerminkan adanya kemanusiaan (Humanity) dalam diri manusia?
4. Masalah-masalah apa yang berkaitan dengan kemanusiaan (Humanity) dan cara menghadapinya?

1.3 Tujuan 
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kemanusiaan (Humanity).
2. Untuk megetahui seberapa penting kemanusiaan (Humanity) dalam kehidupan manusia.
3. Untuk mengetahui contoh sikap yang mencerminkan adanya kemanusiaan (Humanity) dalam diri manusia.
4. Untuk memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kemanusiaan (Humanity) dan cara menghadapinya.



2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemanusiaan (Humanity)
     Manusia secara definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah makhluk yang berakal budi. Ya, berakal dan berbudi itulah hakikat manusia. Tak sekedar dia pandai tapi dia memiliki budi yang berarti kepandaiannya untuk menimbang mana baik dan buruk. Oleh karena itulah manusia disandingkan dengan perkataan kemanusiaan. Apabila ada suatu bencana maka dikatakan daerah tersebut membutuhkan bantuan kemanusiaan. Apabila ada suatu tindakan pelecehan atau perbuatan yang merugikan orang lain maka dikatakan dia melanggar hak asasi manusia. Kemanusiaan, sebagai cermin bahwa manusia itu menjalankan layaknya seorang manusia.
     Kemanusiaan yang menurut KBBI didefinisikan secara manusia; sebagai manusia. Di tulisan ini definisi kemanusiaan adalah bagaimana memperlakukan manusia lain secara manusiawi. Masalah tersebut adalah masalah yang terjadi di kehidupan manusia dalam lingkungan sosial tentang bagaimana cara manusia memperlakukan manusia lain secara manusiawi. 
Kemanusian adalah tentang nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan hubungannya dengan sesama manusia, seperti toleransi, welas-asih, cinta-kasih, tolong-menolong, gotong-royong, mendahulukan kepentingan umum, dan banyak lainnya. Semua nilai-nilai itu adalah antara manusia dengan manusia.
    Kemanusiaan adalah kembali pada hakikat manusia yaitu makhluk yang memiliki akal budi. Memiliki perangai yang baik. Itulah sifat manusia yang disebut kemanusiaan. Kemanusiaan merupakan sifat manusia yang perlu dijaga, oleh karena itu tidak mungkin lantas orang berpapasan di jalan kemudian 
3


memukul orang tersebut walaupun dia sebenarnya bisa melakukan, tidak akan orang mencuri walaupun sebenarnya bisa saja dia mencuri, karena mereka memiliki sifat yang disebut kemanusiaan itu.
     Kemanusiaan tidak hanya sebatas tentang memiliki akal budi. Tapi manusia juga adalah yang ikut memanusiakan manusia yang lain. Apabila dia ditempatkan dalam posisi yang tidak nyaman, pasti dia merasa resah. Maka dikarenakan keresahannya itulah dia tidak mau orang lain merasa terus dalam posisi yang diapun apabila diposisi yang sama merasa tidak nyaman.
    Kemanusiaan adalah bentuk perdamaian yang nyata, tatkala satu manusia dengan yang lainnya menjaga agar saling damai, tentram, sejahtera.

2.2 Pentingnya Kemanusiaan (Humanity) dalam Kehidupan Manusia
Pentingnya sikap atau nilai kemanusiaan (Humanity) dalam kehidupan manusia adalah tidak lain tidak bukan sebagai batasan atau sebagai pedoman dalam berperilaku, supaya apa yang kita lakukan tidak melewati batas dari apa yang tidak seharusnya kita lakukan.
    Kemanusiaan (Humanity) adalah kembali pada hakikat manusia yaitu makhluk yang memiliki akal budi. Memiliki perangai yang baik. Itulah sifat manusia yang disebut kemanusiaan. Kemanusiaan merupakan sifat manusia yang perlu dijaga, oleh karena itu tidak mungkin lantas orang berpapasan di jalan kemudian memukul orang tersebut walaupun dia sebenarnya bisa melakukan, tidak akan orang mencuri walaupun sebenarnya bisa saja dia mencuri, karena mereka memiliki sifat yang disebut kemanusiaan itu.
     Kemanusiaan (Humanity) adalah sifat atau nilai yang sudah ada dalam diri setiap manusia sejak lahir. Penting bagi kita menjaga nilai kemanusiaan (Humanity) dalam diri kita dengan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan (Humanity) dalam kegiatan kehidupan kita sehari-hari. 

4


    Jadi, nilai kemanusiaan (Humanity) merupakan aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat sebagai bentuk perdamaian yang nyata, tatkala satu manusia dengan yang lainnya menjaga agar saling damai, tentram, sejahtera.

2.3 Contoh Sikap yang Mencerminkan Kemanusiaan (Humanity)
     Dibawah ini merupakan contoh sikap yang mencerminkan adanya kemanusiaan (Humanity) dalam diri manusia, yaitu :
Menghormati orang tua
     Menghormati orang tua adalah salah satu contoh nilai kemanusiaan yang harus kita terapkan di dalam lingkungan keluarga. Dengan menghormati orang tua, kita akan bisa menghormati orang lain. Dan salah satu cara agar kita dihormati orang lain adalah dengan kita menghormati orang lain, siapapun itu.
Mematuhi nasihat orang tua
     Mematuhi nasihat orang tua juga merupakan wujud bahwa kita menghormati orang tua. Sebagai anak, kita harus bisa mematuhi nasihat orang tua, karena orang tua memberi nasihat demi kebaikan anaknya. Selain itu, nasihat juga bukti kepedulian dan rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Menjaga nama baik keluarga
     Segala yang kita lakukan, baik buruknya, pasti akan membawa nama keluarga. Apabila salah satu anggota keluarga berbuat tercela, keluarga akan ikut tercoreng karena dianggap tidak mampu memeberikan pendidikan yang layak. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita terus menjaga sikap demi menjaga nama baik keluarga.
Menghormati orang yang lebih tua dan menghargai teman sebaya dan yang lebih muda

5


     Seperti halnya menghormati orang tua dalam keluarga, kita juga harus menghormati orang lain yang lebih tua dalam kehidupan sehari – hari. akan tetapi hal itu tidak berarti kita bisa semena – mena kepada orang yang sebaya atau lebih muda. Hal itu karena nilai kemanusiaan memandang semua manusia sama saja. Siapapun itu, manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai hak untuk dihormati dan dihargai.
Tidak mencampuri urusan orang lain secara berlebihan
      Dalam kehidupan bermasyarakat, kepedulian memang penting untuk diterapkan. Akan tetapi terkadang rasa kepedulian yang berlebihan justru menjurus pada sikap terlalu ikut campur. Oleh karena itu, kit harus mampu mengerti batas batas untuk peduli. Tidak jarang perselisihan terjadi karena salah paham. Satu pihak merasa peduli, sedangkan pihak lain merasa terusik.
Menegur dengan halus teman yang melakukan tindakan kurang terpuji
        Dalam pergaulan dengan teman atau orang – orang di lingkungan masyarakat, banyak sifat yang kita temui. Dari sifat-sifat tersebut, terkadang kita menemukan seseorang yang cenderung menyimpang dengan melakukan sikap – sikap yang kurang terpuji. Sebagai anggota masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kita harus bisa secara baik – baik menegur perbuatan tersebut. Hal itu karena satu tindakan tercela pasti akan menyebabkan kerugian bagi orang lain. Dan tentu saja, hal itu bertentangan dengan sikap yang menunjukkan contoh nilai kemanusiaan.
Dengan senang hati membantu teman yang kesulitan
     Menunjukkan cinta kasih terhadap sesama manusia juga bisa diwujudkan dengan tolong menolong. Kita harus dengan senang hati menolong teman yang kesulitan. Tentu saja dalam keadaan seperti ini kita tidak boleh mengharapkan 

6


imbalan. Karena membantu dengan tulus ikhlas adalah lebih utama bagi kemanusiaan.
Tidak menyakiti perasaan teman
     Menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain adalah salah satu sikap yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan. Hal ini karena setiap manusia memiliki hak untuk mendapat perlakuan yang layak. Oleh karena itu, sebaisa mungkin kita harus menghindari menyakiti perasaan orang lain dalam bergaul. Meskipun orang itu melakukan hal yang salah, kita harus membuatnya sadar, bukan malah menyakiti nya.
Mengembangkan sikap kesopanan
     Kesopanan bukanlah hal yang ahrus kita lakukan kepada orang tua saja. Kepada siapapun kita tetap harus bertindak sopan. Sopan bukan berarti kaku. Akan tetapi sopan yang dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini harus kita mulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga. Apabila dalam keluarga saja kita sudah terbiasa dengan sopan santun, maka sikap tersebut akan terbawa kemanapun kita berada.
Menjadi donor darah
     Donor darah adalah salah stu kegiatan kemanusiaan yang sangat mulia. Tidak semua orang berani untuk menyumbangkan darah. Dan yang seperti kita tahu, mendapat donor darah tidak lah mudah, karena ketersediaannya yang terbatas. Oleh karena itu, menjadi donor darah akan menolong sesama manusia dari sakit yang menimpanya. Selain itu, donor darah juga sebenarnya memberikan efek yang bagus bagi tubuh kita, karena membuat sel darah kita beregenerasi dan kita mendapatkan darah yang baru.
Mengumpulkan dana bela sungkawa

7


     Saat ada kerabat dari teman atau saudara yang meninggal, kita bisa memberikan bantuan dalam bentuk mengumpulkan dana bela sungkawa. Hal ini bukan semata –mata untuk mencari uang. Akan tetapi, mengumpulkan dana bela sungkawa adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk membantu orang yang tertimpa kemalangan. Selain itu, tentu saja kita harus mendoakan orang yang meninggal sebagai wujud rasa kasih sayang kepada sesama manusia.
Mengakui persamaan derajat
     Semua orang diciptakan dengan derajat yang sama. Walaupun terkadang diberikan status sosial dan ekonomi yang berbedia, akan tetapi dalam kemanusiaan, manusia mempunyai derajat yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh merasa lebih tinggi dari orang lain karena pada dasarnya kita mempunyai hak dan yang kewajiban yang sama pula.
Memperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat
    Sebagai tindak lanjut dari pengakuan dari persamaan derajat, kita harus bisa memperlakukan semua orang sesuai dengan harkat dan martabatnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh semena – mena kepada orang lain meskipun orang tersebut lebih lemah posisinya dari pada kita. Justru kita harus bisa membantu keadaannya agar bisa jadi lebih baik.
Mengembangkan rasa cinta terhadap sesama
     Rasa cinta bukan hanya bisa dikembangkan antara lelaki dengan perempuan, rasa cinta juga tidak terbatas dalam satu kekerabatan. Sebagai manusia, kita juga harus bisa mencintai sesama. Oleh karena itu, ada baiknya kita menerapkan asas kekeluargaan sebagai wujud rasa cinta kita terhadap sesama.
Senang melakukan kegiatan sosial tanpa pamrih

8


    Melakukan kegiatan sosial adalah salah satu wujud konkrit dari contoh nilai kemanusiaan. Kita dapat melakukan kegiatan sosial seperti melakukan bakti sosial, menyalurkan sumbangan pada korban bencana, menyantuni anka kurang mampu, dan sebagainya. Akan tetapi yang paling penting dalam melakukan tindakan tersebut, kita tidak boleh mengharap pamrih atau balasan. Kita juga tidak boleh terlalu mengekspos dan bertujuan untuk pamer dan mendapat pujian. Kita memnag dianjurkan untuk mengajak teman atau saudara lain untuk ikut dalam kegiatan sosial, tapi tidak boleh sampai memaksa.
Menjunjung hak asasi manusia
    Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir. Semua manusia mempunyai hak asasi yang sama. Beberapa contoh hak asasi adalah hak untuk hidup, mendapat pendidikan, dan hak untuk memeluk agama. Dengan adanya itu semua, sudah seharusya kita menghormati hak asasi setiap manusia sebagai upaya pencegahan pelanggaran HAM. Selain itu, negara sangat berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia sebagai contoh nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Bukti nyata dari komitmen tersebut adalah dibentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk mengatasi masalah – masalah yang berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia
Mengembangkan sikap tenggang rasa
     Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak keragaman. Keragaman yang ada di Indonesia antara lain adalah keragaman budaya, bahasa, dan agama. Persatuan dan kesatuan di Indonesia tidak akan terjadi apabila tidak ada sikap tenggang rasa dalam memahami berbagai perbedaan tersebut. Tenggang rasa juga dapat diwujudkan dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki hak yang sama sebagai manusia. Hal itu sesuai dengan nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh 

9


Pancasila.
Menerapkan sikap gotong royong
   Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa sejak jaman dahulu kala. Gotong royong juga merupakan perwujudan dari contoh nilai kemanusiaan yang mempunyai semangat untuk membantu sesama. Oleh karena itu, kita harus terus menerapkan sikap gotong royong dalam kehidupan kita.
Menghormati dalam bekerjasama dengan bangsa lain
     Contoh nilai kemanusiaan yang sesuai dengan Pancasila bukan hanya berlaku di dalam negeri ats antar warga negara Indonesia saja. Nilai kemanusiaan juga harus kita wujudkan dalam hubungan kita dengan bangsa negara lain. Oleh karena itu, dalam bekerjasama dengan bangsa lain, kita harus tetap menghormati dan menghargai rekan kita tersebut.
Sadar akan persamaan hak dan kewajiban warga negara
     Seluruh warga negara yang ada di Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Meskipun ada hal yang menjadi persamaan dan perbedaan warga negara dan bukan warga negara, tetapi dalam kemanusiaan, kita semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
     Demikian 20 contoh nilai kemanusiaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Semoga memberikan manfaat dan dapat terus memupuk rasa kemanusiaan dalam individu masing – masing.

2.4 Masalah yang Berkaitan dengan Kemanusiaan (Humanity) dan Cara Menghadapinya
     Masalah kemanusiaan modern ini dapat dicermati dari berbagai ironi dalam kehidupan sehari-hari. Munculnya berbagai alienasi (keterasingan) dalam 

10


kehidupan manusia. Ada alienasi etologis, yaitu terjadinya sebagian masyarakat yang mulai mengingkari hakikat dirinya, hanya karena memperebutkan materi. Ada pula alienasi masyarakat, yaitu keretakan dan kerusakan dalam hubungan antarmanusia dan antarkelompok sehingga mengakibatkan disintergrasi. Ada pula alienasi kesadaran, yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan kemanusiaan karena meletakkan rasio atau akal pikiran sebagai satu-satunya penentu kehidupan, yang menafikan rasa dan akal budi. 
  Egoisme kemanusian, sebagai mana diketahui, menjelma dalam paham, baik yang bersifat individualistis maupun kolektif. Semua bentuk egoisme manusia tersebut menghalangi manusia untuk menjadi manusia sejati, manusia berkemanusiaan.
   Jika ditelusuri secara seksama, kita ketahui krisis kemanusiaan yang ada berpangkal mula dari krisis etika. Kelangkaan wawasan dan pengetahuan etika, terutama di kalangan penguasa politik dan ekonomi, mendorong merajalelanya perusakan  yang kemudian mengarah pada kerusakan dunia dan segala tatanannya.
Dari penjelasan diatas, berbagai masalah kemanusiaan (Humanity) dapat kita cegah dengan cara melakukan pendidikan karakter dan PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela Negara). Dengan cara ini maka generasi muda akan mempunyai sikap dan sifat yang tidak melenceng dengan moral yang ada. PPBN sendiri akan membentuk jiwa seseorang agar kebal terhadap tantangan nonfisik seperti pengaruh global dan gejolak sosial.  PPBN juga akan menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajibannya sehingga mereka akan lebih menghargai orang lain.
  Untuk pendidikan karakter sendiri digunakan sebagai penyimbang kognitif sehingga akan membentuk manusia yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, suka menolong, bekerja sama, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Dengan demikian, maka peluang terjadinya krisis kemanusiaan pun kecil. 

11


     Sehingga pendidikan karakter sangat dibutuhkan sekali untuk anak usia dini agar kelak saat dewasa nanti mereka tidak mengalami krisis kemanusiaan yang parah dan berkelanjutan.
Ada pun cara yang bisa ditempuh untuk menghadapi konflik dengan adjudikasi, mediasi, dan arbitrasi. Tetapi demi terselesainya masalah ini dengan efektif dan efisien perlu dibutuhkan kerja sama tiap elemen penting di dalam suatu negara agar negara itu bersih dari masalah yang merusak persatuan dan kesatuan warga negaranya.

12


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
    Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan perasaan. Dengan bekal itulah manusia disebut sebagai makluk yang paling sempurna dan diamanati oleh sang pencipta sebagai pemimpin di bumi ini. Akan tetapi seiring dengan bekal akal, pikiran dan perasaan itu pula manusia diselimuti oleh berbagai macam masalah, salah satunya adalah masalah kemanusiaan (Humanity).
      Kemanusiaan yang menurut KBBI didefinisikan secara manusia; sebagai manusia. Di tulisan ini definisi kemanusiaan adalah bagaimana memperlakukan manusia lain secara manusiawi. Masalah tersebut adalah masalah yang terjadi di kehidupan manusia dalam lingkungan sosial tentang bagaimana cara manusia memperlakukan manusia lain secara manusiawi. 
     Kembali ke definisi bagaimana hati, jiwa, dan kemanusiaan saling berkaitan, sudah seharusnya kita berempati terhadap kondisi orang lain dengan hati kita untuk merasakan lingkungan lebih banyak, membantu orang lebih tulus dan menjalani kehidupan dengan lebih semangat. Oleh sebab itu di dalam makalah ini menjelaskan tentang materi yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan sifat kemanusiaannya (Humanity).

3.2 Saran
    Mengingat betapa pentingnya nilai kemanusiaan (Humanity) diharapkan kita semua dapat senantiasa menjaga nilai kemanusiaan (Humanity) dalam diri kita dengan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan (Humanity) dalam kegiatan kehidupan kita sehari-hari supaya kita tahu batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan.

13


DAFTAR PUSTAKA

Staf.”Arti Kata Humanitas Makna Pengertian dan Definisi dari Humanitas”.21 Oktober 2018.
https://www.apaarti.com/humanitas.html
Sulistya, Vita.” Pendidikan Karakter dan PPBN untuk Mengatasi Krisis Kemanusiaan”4 September 2017. 
https://www.qureta.com/post/pendidikan-karakter-dan-ppbn-untuk-mengatasi-krisis-kemanusiaan
Agus, Dimas.”Manusia dan Kemanusiaan”.19 September 2017.
https://www.kompasiana.com/dimasagus/59c0048aab12ae39db7925a2/manusia-dan-kemanusiaan
Muhammad, Dias.” Menjadi Manusia : Antara Hati, Jiwa, dan Kemanusiaan”.18 Juli 2017.
https://medium.com/planologi-16/menjadi-manusia-antara-hati-jiwa-dan-kemanusiaan-67f28afc9625






14

lisaangeline412